Facebook Menjadi Sarana Iklan Jasa Penyelundupan Manusia

Gambar : News.sky.com

Penyelundupan Manusia Di Facebook - Para ahli menemukan di jejaring sosial Facebook bahwa para jaringan penyelundupan manusia yang menawarkan dan mengiklankan layanan mereka untuk mengangkut orang secara ilegal ke eropa.

Keterangan gambar dan video dari para migran yang berhasil diposkan di media sosial karena operasi jaringan penyelundupan saling bersaing untuk dilihat sebagai cara teraman untuk memasuki eropa.

Para ahli menggunakan informasi ini untuk menganalisis jaringan di balik operasi penyelundupan manusia di laut tengah.

komunitas Suriah yang mengungsi akibat perang sipil terutama para pengguna akun Facebook yang berjarak dekat.Negara ini memiliki sistem pendidikan fungsional sebelum perang dan para migran Suriah rata-rata memiliki tingkat pendidikan dan pemahaman akan akses digital yang lebih tinggi.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Paolo Campana,seorang ahli jaringan kasus kejahatan di Universitas Cambridge telah meneliti sebagian besar informasi untuk menyelidiki bagaimana para migran memilih menjadi penyelundup dan menyebrangi perbatasan mereka.

"seperti di mana-mana di wilayah lainya,faktor masalahnya adalah pendidikan," kata Dr Campana.

"Mengakses dan mengevaluasi informasi melalui saluran jejaring sosial seperti Facebook bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati."

Lebih dari 885.000 kasus penyeberangan perbatasan ilegal terjadi di sepanjang rute mediterania timur pada tahun 2015 dan meningkat 1,641% pada tahun 2014.

Dr Campana sendiri tidak tahu berapa banyak dari transaksi ini yang telah dinegosiasikan,namun dia mengatakan kepada media sosial Sky Information harus memainkan peran utama.

Fokus penyelundup pada reputasi adalah produk penyelundupan manusia ke eropa sebagai "pasar bebas klasik", menurut Dr Campana.

Tidak seperti orang-orang yang melakukan trafiking, komoditas penyelundup bukanlah orang-orang yang mereka kendalikan namun sebenarnya melintasi perbatasan.

Ketidakstabilan daerah di selatan dan timur mediterania menyebabkan permintaan komoditas ini meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Dr Campana menggambarkan berbagai ethical dan etika di kalangan penyelundup: "beberapa penyelundup menipu,ada yang terlalu mahal,ada yang peduli dengan keselamatan,bahkan beberapa tidak peduli siapa yang meninggal atau mati."

Jaringan yang mendorong penyelundupan manusia sangat berbeda dari yang lainnya karena lingkungan pasar bebasnya.

Tidak seperti di area umum kejahatan perusahaan besar,tidak ada monopoli dalam hal penyelundupan jaringan.

Penelitian Dr Campana menunjukkan bahwa jaringan sangat terfragmentasi.

Operasi penyelundupan individu "terhambat dan dilokalisasi" kata Dr Campana,tanpa ada yang mengendalikan semua tahap perjalanan.

Para aktor penyelundup beroperasi menjadi aktor independen dalam berbagai tahap perjalanan secara keseluruhan,entah itu di laut atau persimpangan padang pasir atau akomodasi kota sementara atau perjalanan mobil melewati perbatasan eropa.

Dr Campana juga mengungkapka bahwa "Beberapa kelompok jaringan penyelundupan melakukan pengaturan satu dengan yang  lainya,tampaknya tidak ada kesepakatan eksklusivitas dan terlepas dari lokalisasi jaringan penyelundupan,sangat sedikit kontrol teritorial".

Pentingnya jaringan dan reputasi di pasar bebas para penyelundup,dapat dilihat pada bukti yang Dr Campana telah kumpulkan.

Salah satu rekaman telepon yang disadap telah mengungkapkan bagaimana seorang penyelundup manusia bertanya kepada orang lain tentang 366 pencari suaka yang meninggal saat sebuah kapal yang penuh sesak terbakar di dekat pulau Lampedusa di Italia .

Penyadapan itu mencatat salah satu penyelundup memarahi yang lain karena masalah keamanannya.

Para penyelundup lainnya kemudian mulai secara pribadi memberitahu keluarga orang mati dan membayar $ 5.000 (£ 3,778) sebagai kompensasi untuk menyelamatkan reputasinya.

Hal ini seperti sebuah pasar yang berkembang akibat didorong oleh permintaan eksponensial dan permintaan itulah yang harus ditargetkan.

Kebijakan berbasis lahan seperti skema pemukiman kembali pengungsi secara politis sulit, namun pada akhirnya terbukti lebih bermanfaat dalam menghentikan arus penyelundupan.

Sumber: News Sky.Com